Kamis, 04 Agustus 2016

Maskapai Penerbangan Terburuk di Indonesia






Setelah kemarin Saya mengulas sebuah artikel maskapai penerbangan terbaik di Indonesia, kali ini Saya akan membahas mengenai maskapai penerbangan terburuk di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Begitu pula dengan sebuah maskapai penerbangan, pasti setiap maskapai memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Akan tetapi, ada sebuah maskapai yang lebih banyak memiliki kekurangan dan sering menyebabkan masalah.


Maskapai ini mejadi sorotan karena keamanan dan pelayanannya yang dinilai buruk dan disangsikan. Maskapai tersebut adalah lion air, maskapai yang mendapatkan sorotan tajam di dunia penerbangan karena paling banyak melakukan delay penerbangan. Bahkan, maskapai ini juga sering kali membatalkan penerbangan dengan berbagai alasan. Delay dan sistem manajemen penerbangan yang buruk tersebut tentunya merugikan calon penumpangnya. Bukan hanya rugi materi, tetapi juga rugi waktu dan tenaga tentunya hal tersebut seringkali membuat penumpang kesal.


Berdasarkan situs resmi Skytrax Global Airlines, maskapai Lion Air masuk dalam daftar maskapai terburuk dan menempati posisi ke-9 dari 10 yang paling buruk dengan 4 poin dari 10 poin. Bahkan dalam penilaian weirdandamazingtravel lion air mendapatkan posisi diurutan teratas sebagai maskapai yang paling berbahaya. Pada tahun 2011 perusahaan ini menempati urutan ke 11 sebagai maskapai dengan kinerja terburuk dalam ketepatan waktunya, bahkan pda tahun 2012 pilot dan awak maskapai yang ditemukan menggunakan narkoba jenis shabu. Seorang pilot tersebut ditangkap setelah terbukti positif mengonsumsi methamphetamine saat seharusnya dijadwalkan terbang ke Surabaya beberapa jam kemudian.


Maskapai Lion Air juga mendapatkan teguran keras dari yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan diharapkan pemerintah untuk menindak tegas maskapai PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) mengenai penundaan penerbangan (delay) berkepanjangan yang sering terjadi. Delay selama 25 jam yang terjadi dalam lima penerbangan sudah tidak dapat dianggap wajar. Delay tersebut menyebabkan ratusan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mengamuk dan sempat memblokir eskalator di Terminal 1 menuju Boarding Room. Mereka memprotes Lion Air yang tidak kunjung memberangkatkan mereka dan tidak memberikan kejelasan.


Ketua Komisi V DPR, Fahri Djemi Francis mengatakan pihaknya akan terus memantau setiap perkembangan dari Lion Air. Maskapai tersebut pernah berjanji di hadapan Komisi V untuk meningkatkan lagi tingkat ketepatan waktunya. Pihak maskapai Lion Air diharapkan  untuk meningkatkan tingkat ketepatan waktunya. Karena bahkan Lion Air masih kalah tingkat ketepatan waktunya dengan Batik Air yang sudah mencapai sekitar 90 persen.


Hal tersebut disebabkan karena pihak maskapai harus mengganti crew dikarenakan dampak delay pada siang hari yang disebabkan oleh masalah operasional. Oleh karena itu, pihak maskapai telah meminta maaf memberikan kompensasi terhadap penumpang sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Akan tetapi, kementrian perhubungan dimintai untuk tetap menindaklanjuti kasus-kasus penundaan penerbangan Lion Air yang terjadi terus-menerus dengan alasan yang sama dan kurang berkoordinasi dengan penumpang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar